Kamis, 17 Desember 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Lopi Kasim 2429
(Foto: Reza Hapiz)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama meminta PT Pembangunan Jaya untuk aktif dalam berbagai lelang di Ibukota. Sehingga Pemprov DKI Jakarta sekaligus bisa mengevaluasi harga peroyek yang akan dikerjakan.
"Kami mau minta, salah satu tugas kepada Pembangunan Jaya kan dia juga harus ikut lelang, ikut mengevaluasi harga. Misalnya contoh kemarin aja waktu kita bangun sekolah, ternyata Pembangunan Jaya itu masih kalah harganya. Jadi minimal dia harus kasih plafon paling murah," kata Basuki di Gedung Jaya, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (17/12).
Menurut Basuki, dengan adanya BUMD DKI yang ikut lelang, maka nilainya tidak akan terlalu mahal. Basuki mencontohkan pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dianggarkan sebesar Rp 3 miliar. Padahal, berdasarkan hitungan Pembangunan Jaya cukup dengan anggaran sebesar Rp 400-700 juta.
"Dia harus mengevaluasi harga. Termasuk kayak RPTRA, dia harus ikut lelang. RPTRA kalau saya nggak ada Pembangunan Jaya, gawat saya. Dia bikin RPTRA cuma Rp 400-500 juta, paling mahal 700 juta. Masa kami sendiri hitungnya Rp 3 miliar. Nah, saya minta (Pembangunan) Jaya harus ikut juga," ucap Basuki.
Dengan menyertakan Pembangunan Jaya dalam pembangunan DKI, maka Pemprov DKI Jakarta memiliki plafon anggaran untuk setiap kegiatan. Sehingga bisa dilakukan penghematan anggaran.
"Kalau ikut, kami punya satu plafon harga yang ditentukan oleh Pembangunan Jaya. Kalau mereka nggak menang karena ada yang lebih murah, ya sudah nggak apa, tapi orang nggak akan bisa
mark up lagi. Nah itu saya tugasin mereka seperti itu," ungkapnya..