Kamis, 17 Desember 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Budhy Tristanto 5118
(Foto: Reza Hapiz)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, masih banyaknya angkutan umum bobrok yang beroperasi merupakan kegagalan dari manajemen PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).
Dikatakan Basuki, sejak 2014 lalu dirinya sudah meminta penambahan armada, namun hingga kini belum juga dipenuhi direksi PT Transjakarta.
"Terus terang, ini memang kegagalan dari direksi PT Transjakarta. Saya tugaskan Transjakarta sejak 2014, maksud saya tolong susun anggaran bisa enggak sih kita beli bus sendiri," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (17/12).
Basuki mencurigai adanya permainan dalam sistem rupiah per kilometer. Sehingga para operator enggan bergabung dengan Transjakarta. "Saya lagi menduga jangan-jangan lelang rupiah per kilometer yang terlalu mahal nih," ucapnya.
Ditambahkan Basuki, jika telah memiliki ribuan armada maka akan ada pelatihan untuk sopir-sopir bus. Diharapkan dengan pelatihan, mereka tidak lagi ugal-ugalan dalam mengemudi.
"Kami punya uang kok. Beli sendiri bus nya, terus sopir-sopir kami rekrut. Saya bisa menciptakan trayek sendiri, servis dengan ATPM, sopir dilatih, pasang GPS terus jalan tiap 10 menit," ucap Basuki.
Semula, Basuki menargetkan bisa membeli hingga 1.000 bus pada tahun ini. Namun hal itu tidak dapat terealisasi. Jika target itu bisa terealisasi maka, angkutan umum di Ibukota bisa lebih baik.
"Target saya itu 2015 sudah nambah seribu bis baru, tapi enggak bisa dipenuhi," ucap Basuki.