Rabu, 16 Desember 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Lopi Kasim 13894
(Foto: Reza Hapiz)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama berencana mengganti hingga 90 persen pegawai Dinas Pelayanan Pajak (DPP) DKI Jakarta. Hal itu menyusul dilakukan penggeledahan terhadap Kantor Suku Dinas Pelayanan Pajak di Jakarta Barat oleh Polda Metro Jaya, Selasa (15/12) kemarin.
"Nah itu yang saya katakan ingin buang semua, tadi sudah instruksi Dinas Pajak, kalau ketahuan lagi 90 persen orang pajak dibuang saja lah," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (16/12).
Basuki mengaku, telah mengetahui pola permainan oknum pajak di Ibukota. Bahkan, rata-rata pola permainan mirip sehingga mudah untuk diketahui. "Ketika seorang petugas datang ke lokasi, dia bilang ini kemahalan, harusnya bisa lebih murah, ini langsung tandai berarti ada oknum pejabat di pajak ini yang main," ucapnya.
Menurut Basuki, pola tersebut sudah dilakukan sejak dahulu. Dirinya pun dengan mudah mengetahuinya. Pejabat yang telah digantinya pun berperilaku sama. "Itu kelakuan yang lama. Mereka juga orang pajak yang sudah kami naikkan ternyata kelakuannya sama, lagi evaluasi sama polisi kita tangkap," kata Basuki.
Dia mengaku telah mengetahui kasus tersebut sejak satu bulan lalu. Namun, sengaja ditahan untuk tambahan alat bukti. "Bulan lalu sudah tahu sebetulnya, kami mau tahu urunan duitnya sampai ke siapa saja. Karena pola permainan oknum pajak ini kelakuannya seluruh Jakarta ini mirip," tegas Basuki.
Dengan adanya temuan ini, tambah Basuki, menunjukkan sebagian petugas DPP masih bermental maling. Dirinya mengaku telah memiliki data siapa saja petugas yang melakukan permainan dengan wajib pajak.
"Berarti mentalnya memang mental maling. Kan kami sudah punya data suruh polisi tangkapin. Begitu tangkapin, ada kesempatan saya bisa berhentikan," tegas Basuki.