Selasa, 15 Desember 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Lopi Kasim 2868
(Foto: Reza Hapiz)
Penggerebekan rumah di Jakarta Timur yang dijadikan tempat penyimpanan ayam mati kemarin (tiren) mengundang keprihatinan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Karena itu, agar peristiwa serupa tidak terulang kembali, Basuki meminta para lurah untuk lebih peduli terhadap lingkungannya.
"Saya bilang ini tugas lurah, bukan hanya RT/RW. Dulu ada oknum RT/RW kan diam nggak mau lapor,” ujar Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (15/12).
Lurah diminta untuk memanfaatkan RT/RW untuk rutin melapor jika ada masalah di lingkungannya.
"Saya sudah katakan ada Pergub si lurah boleh memecat RT/RW yang tidak peduli pada lingkungan," ucap Basuki.
Namun jika lurah juga tidak peduli dengan lingungan dengan tidak memanfaatkan RT/RW maka yang bersangkutan terancam dipecat juga.
"Kalau lurah juga nggak peduli, seperti di wilayahnya ada ini terus, kami akan pecat," kata Basuki.
Seperti diketahui, dua rumah potong yang biasa menjual ayam tiren digerebek jajaran Polres Metro Jakarta Timur, Senin (14/12). Supardi (38), salah seorang pemilik rumah potong ayam mengaku, telah menjalani usaha penjualan ayam tiren ini sejak delapan bulan lalu.
Ayam tiren dibelinya dari tempat penampungan ayam di bilangan Jati, Pulogadung dan dijual di Pasar Perumnas Klender, Duren Sawit.