Senin, 14 Desember 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Widodo Bogiarto 4352
(Foto: Ilustrasi)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mendapat pujian dari Bank Indonesia (BI) Perwakilan DKI. Pujian itu terkait dengan permintaan tambahan stok beras hingga 75 ribu ton. Karena dengan adanya kebijakan tersebut harga beras di Jakarta tetap stabil.
"Yang luar biasa di Jakarta ini beras sama sekali tidak naik," kata Doni P Joewono, Kepala BI Perwakilan DKI, saat rapat pimpinan (rapim) di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (14/12).
Menurut Doni, beberapa daerah mengalami kenaikan harga beras, seperti di Sumatera dan Kalimantan. "Ekspektasi Bapak minta 75 ribu ton beras, sangat tepat. Gertak ke pedagangnya benar, saya rasa cara-cara seperti itu bisa membuat ekspektasi pasar baik, beras tidak ada ancaman," ucapnya.
Namun untuk komoditas telur ayam mengalami kenaikan. Sebab harga pangan unggas naik. Hal itu berpengaruh pada hasil produksi telur yang juga ikut naik.
"Justru yang ada ancaman telur ayam di desember ini. Alasnnya harga ternah pangan naik," ujar Doni.
BI Perwakilan DKI memperkirakan pada triwulan keempat tahun ini pertumbuhan ekonomi DKi bisa mencapai 6 persen. Dengan asumsi penyerapan APBD bisa sampai 50 persen.
"Saya lihat penyerapan anggaran sampai hari ini baru 38 persen. Tapi kami optimis 50 persen bisa tercapai," tukas Doni.
Seperti diketahui, melalui PT Tjipinang Food Station meminta tambahan stok beras hingga 75 ribu ton. Tambahan tersebut sebagai antisipasi paceklik saat musim kemarau lalu. Ribuan ton beras itu kemudian didistribusikan melalui operasi pasar.