Jumat, 16 Mei 2014 Reporter: Nurito Editor: Agustian Anas 3058
(Foto: Nurito)
Meski digenangi air dengan ketinggian 30 hingga 150 centimeter, ribuan warga Kampung Pulo, Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur belum ada yang mengungsi. Mereka lebih memilih bertahan di loteng rumah mereka. Semua barang-barang berharga juga sudah diamankan ke lantai dua agar tidak terendam banjir.
Banjr kiriman dari Bogor melalui luapan Kali Ciliwung mulai menggenangi rumah warga, Kamis (15/5) sekitar pukul 22.00.
Sarifudin (40), warga RT 003/03 Kampung Pulo, mengatakan, informasi akan adanya banjir kiriman dari Bogor sudah diketahui warga sejak Kamis sore sekitar pukul 16.00.
"Begitu dapat informasi akan adanya banjir kiriman dari Bogor, warga langsung mengamankan perabotan rumah dan barang berharga ke loteng (lantai dua) rumah,' ujar Sarifudin, Jumat (16/5).
Sarifudin dan warga lainnya yang berada di bantaran Sungai Ciliwung tidak panik lantaran menganggap kondisi itu sudah biasa. 'Kondisi seperti ini sudah dialami warga selama puluhan tahun. Jadi sudah biasa, makanya tidak ada warga yang mengungsi," ungkapnya.
Lurah Kampung Melayu, Bambang Pangestu mengatakan, sebanyak 1.100 rumah yang berada di tujuh RW dan 47 RT di Kampung Melayu terendam banjir dengan ketinggian 30-150 centimeter. Ada 3.427 jiwa atau 1.508 kepala keluarga yang terkena dampak banjir.
Sejauh ini, kata Bambang, belum ada warga yang mengungsi. Meski demikian, pihaknya sudah menyiapkan tempat pengungsian di posko banjir kantor Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, kantor kelurahan, dan sejumlah tempat lainnya.
"Saat ini, ketinggian air masih 30-150 centimeter. Jika terus naik, kami minta warga segera mengungsi ke tempat
yang telah disediakan," pintanya.