Rabu, 14 Mei 2014 Reporter: Devi Lusianawati Editor: Dunih 15426
(Foto: doc)
Minimnya tenaga medis di Puskesmas Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, membuat layanan kepada warga menjadi terbatas. Akibatnya nomor antrean yang biasanya disediakan untuk 30 pasien, hari ini hanya sebanyak 15 nomor saja yang disediakan.
Di Puskesmas Warakas sendiri, tenaga medis yang ada hanya sebanyak 9 Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terdiri dari 1 dokter umum, 1 dokter gigi, 1 staf TU, 3 perawat poli umum, 1 gizi, 1 asisten apoteker dan 1 perawat poli gigi. Namun, karena perawat poli g
igi sedang cuti, terpaksa pelayanan di poli gigi dikerjakan rangkap oleh seorang dokter. Ironisnya, dokter tersebut juga merangkap sebagai kepala puskesmas. Padahal, Puskesmas Warakas juga merupakan satu-satunya Puskesmas di Tanjung Priok yang memiliki ruang bersalin,"Di sini ada 8 bidan yang merupakan tenaga kontrak," ujar dr Nino, Kepala Puskesmas Warakas, Rabu (14/5).
Nino juga mengakui, terbatasnya nomor antrean yang disediakan karena di samping dia harus merangkap sebagai dokter gigi dan kepala puskesmas, juga karena banyak undangan yang harus dihadiri.
"Kalau saya tidak merangkap mungkin akan saya tambah lagi jumlah pasiennya," ucap Nino.
Sementara itu, Kusen (50) warga Warakas RT 01 RW 10, mengaku terpaksa pulang dengan membawa hasil tes gula darahnya yang ia bawa ke puskesmas tersebut. Padahal, kedatangannya untuk memastikan apakah giginya yang sakit bisa dicabut atau tidak. Namun, ketika ia mendatangi loket terdapat tulisan kalau nomor antrean sudah habis.
"No antreannya sudah habis, bisa datang lagi lusa. Besok libur," ucapnya menirukan petugas penjaga loket bernama Ujang.