Rabu, 14 Mei 2014 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Lopi Kasim 5467
(Foto: doc)
Pasca terungkapnya pedagang bakso yang menggunakan daging babi atau celeng di Jalan Pekojan III, RT 07/08, Kelurahan Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat (Pemkot) terus melakukan penyelidikan intensif keberadaan pedagang bakso di Jakarta Barat. Hasilnya, kembali ditemukan tiga sampel bakso yang dioplos menggunakan daging babi dan celeng.
Kasudin Peternakan dan Perikanan, Jakarta Barat, Eviaty, mengatakan, pihaknya kembali mendapatkan tiga sampel bakso yang dioplos dengan daging celeng pada tiga titik di Jakarta Barat. “Kami sudah periksa empat sampel. Dari empat sampel, tiga terbukti positif, yaitu dua bakso oplosan daging sapi dan celeng. Satu lagi penjualan daging sapi di pasar yang dioplos dengan daging celeng,” ujar Eviaty, Rabu (14/5).
Namun demikian, pihaknya belum bersedia memberi tahu dimana sampel itu didapatkan. Sebab, sampai saat ini masih dilakukan pemantauan seputar kegiatan penjualannya. Berdasarkan informasi dari penangkapan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon, seminggu yang lalu sebanyak empat karung daging celeng diduga akan dijual ke Cengkareng, Kapuk dan Tangerang.
“Nanti jika waktunya sudah tepat kami akan kembali melakukan penggerebekan pada lokasi yang kami curigai dan ambil samplenya tersebut,” ucap Eviaty.
Mengenai tindak lanjut kasus Sutiman, pedagang Bakso Mie Wonogiri (BMW) yang digerebek beberapa waktu lalu, pihak Sudin Peternakan dan Perikanan bersama dengan Kepolisian Sektor Tambora masih terus memburu seorang yang diketahui bernama Jhon.
Menurut Eviaty, pihaknya bersama kepolisian kesulitan mencari pria tersebut. Sebab, alamat yang diberikan oleh Sutiman tidak jelas mengenai keberadaan pria yang diduga berasal dari Cengkareng, Jakarta Barat.