Rabu, 02 Desember 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 4040
(Foto: doc)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama masih menunggu hasil penelitian dari Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI terkait penyebab matinya ikan di Pantai Ancol, Jakarta Utara.
"Itu banyak sekali kajian, BPLHD kami kajiannya belum keluar. Dari KKP mengatakan itu gara-gara reklamasi, sedangkan dari LIPI mengatakan ada plankton yang tumbuh. Ada yang punya teori mengatakan, planktonnya tumbuh karena kemarau terlalu panjang. Itu yang berdebat kami," ujar Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (2/12).
Basuki menyebut kematian ikan hanya terjadi di Pantai Ancol. Sementara di Teluk Jakarta hal serupa tidak terjadi. "Kalau mau ilmiah ya tunggu ilmiah dong. Panggil LIPI atau profesor, saya ngga ngerti. Yang mati kan ikan yang di pantai, di Teluk Jakarta tidak. Mati itu karena kekurangan oksigen," ucap
nya.Basuki juga menyebut reklamasi yang dilakukan, sudah ada kajian sejak tahun 1995. Bahkan 17 pulau yang akan dibangun merupakan kajian dari Kementerian Lingkungan Hidup. "Bukan saya lho yang menentukan 17 pulau. Jadi waktu saya mengajukan Raperda (reklamasi) itu ada semua dasar hukumnya. Termasuk dari Kementerian Kelautan dan perikanan semua jelas," katanya.
Basuki pun menyebut kajian yang dilakukan sebagian pihak lebih kepada politis. Padahal reklamasi sendiri telah ada payung hukum yang jelas. "Ini kamu percaya sama LIPI nggak nih? Ini Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia loh. Kalau kita sudah nggak punya percaya sama LIPI, lalu siapa yang dipercaya. Saya sudah angkat tangan kalau gitu," tandasnya.