Selasa, 01 Desember 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Lopi Kasim 8951
(Foto: Yopie Oscar)
Kebijakan Umum APBD-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016 yang sudah direvisi telah diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) DKI Jakarta, Senin (30/11) kemarin.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menargetkan 22 Desember mendatang APBD sudah diketok.
Dikatakan Basuki, pembahasan APBD akan lebih cepat, karena dalam KUA-PPAS sudah terinci hingga satuan ketiga. "KUA-PPAS ke APBD bisa lebih cepat. Kami targetkan 22 Desember, sudah paripurna ketok palu APBD," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (1/12).
Menurut Basuki, selama ini pembahasan APBD memakan waktu yang lama sebab dalam KUA-PPAS belum memasukkan angka. Orang nomor satu di Ibukota ini optimistis DRPD akan menyetujui anggaran yang diajukannya. Karena dalam penyisiran KUA-PPAS, pihaknya tidak mengurangi anggaran. Hanya memindahkan alokasinya saja.
Basuki justru mengakomodir usulan DPRD untuk menambah pembangunan rumah susun (rusun). Penambahan pembangunan rusun diambil dari penghematan anggaran berbagai kegiatan.
"Ini hanya kurangi saja, yang ditambahin juga permintaan mereka (DPRD) kok. Waktu Banggar kemarin kan mereka minta tambahan untuk rusun. Jadi penyisiran ini untuk mengamankan duitnya agar cukup," ucapnya.
Beberapa kegiatan yang dikurangi dan dipangkas anggarannya seperti pembelian alat tulis kantor (ATK), penyelenggaraan festival, sosialisasi, serta pemahaman kepada masyarakat.
"Waktu kami ajukan kan sudah imbang. Lalu DPRD merasa perlu bangun rusun yang banyak, butuh tambahan Rp 1,8 triliun.
Nah saya potong-potongin duit ini, sosialisasi, festival. Festival swasta saja yang bikin," tandasnya.