Selasa, 01 Desember 2015 Reporter: Suparni Editor: Rio Sandiputra 6792
(Foto: Suparni)
Faktor perubahan iklim yang cukup ekstrem menjadi penyebab matinya ribuan ikan di wilayah perairan Ancol, Jakarta Utara. Aliran deras sungai yang membawa endapan dengan pencemaran tinggi mengakibatkan turbulensi di muara hingga
mengakibatkan ikan kekurangan oksigen (O2).Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kepulauan Seribu, Tiur Maeda Hutapea mengatakan, ikan-ikan tersebut mati karena pengaruh suhu yang mempengaruhi jumlah oksigen (O2) dalam air. Hingga meningkatkan kelarutan gas dalam air.
"Pencemaran akibat perubahan iklim yang dapat mempengaruhi reaksi kimia dan suhu, mendorong proses kimiawi dalam air. Ikan kekurangan oksigen karena desolved oksigennya (DO) kecil, sementara Total Suspended Solid (TSS) atau kekeruhannya tinggi," ujarnya, Selasa (1/12).
Menurut Tiur, titik-titik ikan yang mati berada di zona aliran 13 sungai yang mengalir ke perairan laut Jakarta. Selain itu pergantian musim timur ke barat, pengaruhnya adalah perputaran gelombang di bawah laut.
"Posisi ikan mati ada di zona aliran 13 sungai yang membawa limbah industri cair dan sampah. Saat hujan terjadi bersamaan di Jakarta dan Bogor hingga curah hujan tinggi di awal musim hujan. Dampaknya belum sampai ke Pulau Seribu," tandasnya.