Sabtu, 28 November 2015 Reporter: Andry Editor: Widodo Bogiarto 5201
(Foto: Andry)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menambah jumlah pengadaan gerobak yang diusulkan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) dalam dokumen Kebijakan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016.
Semula gerobak yang diusulkan Dinas KUMKMP sebanyak 300 unit, kemudian ditambah menjadi 1.000 unit. Namun dengan catatan, pembelian gerobak berbahan stainless steel itu harus melalui E-Katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah (LKPP).
"
Ini judul kegiatannya harusnya gini, tersedianya gerobak higienis untuk seluruh PKL DKI . Dan saya minta ini diutamakan juga untuk penghuni rumah susun yang mau dagang," kata Basuki, saat menyisir anggaran kegiatan Dinas KUMKMP dalam dokumen KUA-PPAS 2016 di ruang rapat pimpinan (rapim) di Balai Kota, Sabtu (28/11).Basuki mendukung pengadaan gerobak untuk PKL di lokasi binaan, lokasi sementara yang diusulkan Dinas KUMKMP DKI. Hanya saja, pemberian gerobak tersebut harus tepat sasaran sehingga perlu dilakukan pendataan dan dibuat sistem pengawasan yang benar.
"Penerimanya perlu didaftar, semua dipakaikan kode, identitas (ID) dari Bank DKI atau Bank Mandiri. Gerobaknya juga harus ditempelkan stiker. Di ID pedagang itu dipasang juga foto mereka. Foto itu bisa dikeluarin di Smart City semua," papar Basuki.
Basuki juga meminta Dinas KUMKMP memiliki target kapan seluruh gerobak PKL di ibukota tak lagi berkondisi buruk, tetapi sebaliknya bagus dan higienis. Jika gerobak pedagang sudah berkondisi baik dan higienis, para konsumen nantinya akan percaya bahwa makanan yang dijual pedagang aman dari zat berbahaya.
"Anda harus punya target sampai tahun berapa tidak ada lagi gerobak jelek. Sekarang saya tanya kalau gerobak pedagang buruk, orang percaya ga kalau makanan yang mau mereka beli itu aman," terang Basuki.