Jumat, 27 November 2015 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 5100
(Foto: doc)
Aksi mogok nasional buruh menolak PP Nomor 78 Tahun 2015 menyebabkan kalangan pelaku usaha di Jakarta mengalami kerugian sekitar Rp 500 miliar.
Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang mengatakan, aksi mogok buruh yang dilakukan sejak Selasa (25/11) hingga Jumat (27/11), menyebabkan kelumpuhan operasional puluhan sektor usaha di Jakarta.
Sarman mengungkapkan, akibat aksi buruh itu Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung dan Marunda lumpuh total. Sedangkan di kawasan Industri Ancol dan PT Jiep Pulogadung, sebagian perusahaan setop operasi.
"Kalangan dunia usaha sangat menyayangkan aksi mogok yang dilakukan oleh buruh. Hal ini semakin menunjukkan bahwa produktivitas pekerja kita semakin tidak kompetitif," ujar Sarman, Jumat (27/11).
Ducapkan Sarman, paradigma berpikir para pengurus Serikat pekerja harus berubah dalam menyikapi kebijakan yang dianggap tidak menguntungkan buruh. Seharusnya, tidak lagi dengan mogok atau demo tapi ke depankan dialog atau jalur hukum.
"Setiap pabrik bisa mengalami kerugian sekitar Rp 3 - Rp 5 miliar rupiah setiap hari. Walaupun kita belum mendapatkan angka yang pasti tapi kerugian dunia usaha kita perkirakan mencapai 500 miliar," tandas Sarman.