Rabu, 25 November 2015 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Widodo Bogiarto 3687
(Foto: Reza Hapiz)
Memasuki hari kedua, aksi mogok nasional ribuan buruh masih melumpuhkan aktifitas perusahaan di sejumlah kawasan industri di Jakarta, Rabu (25/11). Dalam aksinya, buruh dari berbagai perusahaan yang ada di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Marunda, Kawasan Industri Pulogadung dan transportasi truk trailer Pelabuhan Tanjung Priok, menggelar aksi mogok kerja hingga melumpuhkan operasional perusahaan.
Direncanakan aksi mogok nasional itu berlangsung hingga Jumat (27/11) lusa. Buruh memprotes penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Sistem Pengupahan. Mereka menuntut penghapusan PP tersebut dan mengembalikan sistem pengupahan sesuai UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Ketua Umum Forum Buruh Lintas Pabrik (FBLP), Jumisih mengatakan, sejak kemarin para buruh di KBN Marunda mogok bekerja. Bersama organisasi lain, FBLP satu kata menolak penerapan PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang Sistem Pengupahan yang mencantumkan komponen kebutuhan hidup layak (KHL) per lima tahun dalam penghitungan.
"
Sejak kemarin kawan-kawan sudah melakukan mogok . Dari kami ada sekitar 2.000 buruh yang terlibat," kata Jumisih.Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, pihaknya tidak melarang para buruh untuk menyampaikan aspirasi. Namun diharapkan, mereka tertib dan tidak sampai melakukan pengrusakan.
"Saya cuma minta, di Jakarta ada 5 tertib, salah satunya tertib demo. Ya mereka harus tertib di sini. Jangan merusak dan menghalangi orang jalan sehingga bikin macet," ujar Djarot.