Selasa, 24 November 2015 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Lopi Kasim 1900
(Foto: Reza Hapiz)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menilai, budaya membaca buku di DKI Jakarta semakin minim. Selain tingginya aktivitas, keranjingan sosial media (sosmed) menyebabkan lemahnya kesadaran masyarakat untuk membaca buku.
Dikatakan Djarot, di tengah perkembangan era teknologi dan informasi, perkembangan dunia maya begitu pesat. Tidak hanya memfasilitasi kebutuhan profesi, perkembangan aplikasi dunia maya pun menyuguhkan berbagai macam jejaring sosial sebagai sarana komunikasinya.
Perkembangannya, banyak di antara masyarakat justru keranjingan sosmed dalam aktivitas kesehariannya. Tidak hanya semakin meminggirkan budaya baca buku, keranjingan sosmed pun dinilai Djarot berbahaya bagi pembangunan karakter bangsa.
"Orang lebih suka buka sosial media dibanding baca buku. Padahal tidak ada gunanya bagi kemajuan bangsa," kata Djarot, Selasa (24/11).
Selain melemahkan budaya baca buku, Djarot menilai keranjingan sosmed juga menyebabkan perubahan pola komunikasi dalam keluarga. Sebab, tidak jarang saat keluarga berkumpul, di antara anggota aktif sendiri dan tidak terjalin komunikasi yang efektif.
"Menurut saya ini sangat tidak sehat dan tidak benar. Ini akan mendorong jiwa-jiwa individual dan egoistis semata," tandasnya.