Walikota Jakut Minta Interaksi Siswa dan Guru Dikembangkan

Jumat, 09 Mei 2014 Reporter: Devi Lusianawati Editor: Widodo Bogiarto 5540

Kegiatan Belajar Mengajar

(Foto: doc)

Walikota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono mengatakan, proses pembelajaran akan efektif, jika komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa terjadi secara intensif. Guru dapat merancang model-model pembelajaran sehingga siswa dapat belajar secara optimal. Guru mempunyai peran ganda dan sangat strategis dalam kaitannya dengan kebutuhan siswa.

 

Setiap hari seorang siswa diberi waktu lima menit untuk maju, dan menyampaikan tentang apa saja yang ingin mereka sampaikan di depan kelas

"Setiap hari seorang siswa diberi waktu lima menit untuk maju, dan menyampaikan tentang apa saja yang ingin mereka sampaikan di depan kelas. Dari interaksi itu,  diharapkan guru bisa mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan anak didiknya," kata Heru Budi Hartono, saat memberikan pengarahan kepada Kepala Sekolah se-Kecamatan Koja, di SMA Negeri 13, Rawa Badak, Jakarta Utara, (9/5).

Menurut Heru, dengan pola interaksi seperti itu, guru juga bisa mengetahui kondisi yang dialami siswa didiknya di kelas, baik kesehatan maupun mentalnya. "Ketika maju ke depan kelas, si anak akan kelihatan, apakah dia sehat atau sakit. Bahkan anak yang punya banyak masalah di rumah juga bisa ketahuan," jelas Heru.

Heru menambahkan, dalam interaksi di kelas, guru harus mengutamakan siswa yang menerima Kartu Jakarta Pintar (KJP). Hal ini untuk mengetahui, apakah subsidi yang diberikan melalui KJP, digunakan sesuai dengan kebutuhan siswa atau tidak. "Jangan sampai anak yang mendapatkan KJP, ketika diminta maju oleh gurunya, baju dia robek, sepatunya bolong. Pas ditanya uang KJP kemana, dia jawab di pakai beli rokok sama bapak, itukan bahaya," tukasnya.

Di samping itu, pola interaksi yang dilakukan harus rutin setiap pagi, sebelum proses belajar mengajar dimulai. Pasalnya, kebiasaan tersebut sudah dilakukan di negara maju, seperti Jepang.

"Di Jepang, kebiasaan itu dimulai sejak sekolah hingga bekerja, dan hasilnya sangat nyata. Mereka selalu senang dengan apa yang mereka kerjakan, baik di sekolah maupun di rumah," paparnya.

Hal itu dibenarkan Kepala Sekolah SDN 01 Tugu Utara, Neneng. Menurutnya, kebiasaan dengan memulai interaktif sebelum belajar, sangat membantu para guru mengerti dan memahami anak didik di sekolahnya. Selain itu, pola tersebut juga membuat anak-anak senang, sebab apa yang menjadi keinginan meraka bisa disampaikan langsung kepada gurunya.

"Mereka senang, karena mereka bisa bercerita tentang hal apa pun yang mungkin ingin mereka sampaikan kepada kami," jelas Neneng.

BERITA TERKAIT
 Jakarta Utara yang cedera saat bekerja, terlebih korban hingga sekarang kondisinya belum pulih, ser

Jokowi: Pendidikan Budi Pekerti Harus Diutamakan

Jumat, 09 Mei 2014 3468

ASEAN community

Pelajar Harus Kuasai Bahasa Jepang dan Mandarin

Selasa, 15 April 2014 3227

jokowi_skpd.jpg

Jokowi: Akhlak dan Moral Sudah Dilupakan

Senin, 05 Mei 2014 3845

Diharapkan pada Juli mendatang seluruh sekolah di DKI telah menerapkan Kurikulum 2013 tersebut.

Juli, DKI Terapkan Kurikulum 2013 Secara Serentak

Rabu, 07 Mei 2014 7377

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468506

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307243

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285055

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283952

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282632

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks