Senin, 23 November 2015 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Lopi Kasim 5041
(Foto: Reza Hapiz)
Badan Penanggulangan Bencana Daaerah (BPBD) DKI Jakarta memperkirakan puncak musim penghujan pada 2016 pertengahan Januari hingga akhir Februari. Untuk mengantisipasi hal tersebut, BPBD DKI Jakarta akan menyusun mitigasi banjir.
Berdasarkan perkiraaan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), potensi curah hujan pada akhir Januari berkisar antara 20-280 milimeter. Sedangkan awal Februari, potensi curah diperkirakan antara 20-300 milimeter.
Kemudian, pada pertengahan kedua bulan Februari perkiraan potensi curah hujan antara 120-400 milimeter. Sedangkan puncaknya di akhir Februari potensi curah hujan berkisar 280-400 milimeter.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Denny Wahyu Heriyanto mengatakan, banjir di Jakarta disebabkan oleh tiga hal yakni kiriman dari bagian hulu (Bogor), hujan lokal dan rob.
Saat puncak musim penghujan, pihaknya berharap keseluruhan debit curah hujan persepuluh hari setiap bulan tidak terjadi secara simultan dalam waktu yang singkat.
"Kalau seluruhnya tercurah dalam beberapa jam saja akan tergenang seperti awal 2015. Harapan kita, potensi curahan air hujan terdistribusi dalam rentang waktu yang panjang," terangnya, Senin (23/11).
Namun demikian, tambah Deny, pihaknya memperkirakan luasan, tinggi dan lama genangan akan lebih singkat dari tahun-tahun sebelumnya. Sebab, selama ini pihak Dinas Tata Air sudah melakukan pengurasan secara besar-besaran terhadap kali, sungai dan saluran penghubung di DKI Jakarta.
"
Dari hasil statistik berdasar prakiraan BMKG, kita akan susun mitigasi banjir. Kita akan susun dalam minggu ini ," tandasnya.