Jumat, 20 November 2015 Reporter: Folmer Editor: Widodo Bogiarto 2770
(Foto: Folmer)
Sebanyak 25 dari 56 kelurahan di Jakarta Barat telah ditetapkan sebagai wilayah yang memiliki kerawanan banjir, kebakaran dan bencana lainnya. Penentuan titik kerawanan berdasarkan peta rawan bencana dari Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.
Menyikapi hal tersebut, Kantor Penanggulangan Bencana Kota Jakarta Barat telah melakukan pengkaderan yang dilaksanakan sejak tanggal 16 September hingga 19 November.
“T
otal ada sekitar 1.000 kader penanggulangan bencana yang telah diberikan pembinaan . Setiap kelurahan rawan bencana memiliki sebanyak 40 orang kader,” kata Firmanudin, Kepala Pelaksana Kantor Penanggulangan Bencana Kota Jakarta Barat, Jumat (20/11).Firmanudin mengatakan, 1.000 kader penanggulangan bencana telah mengikuti serangkaian pembinaan dari instansi terkait, diantaranya Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan, Suku Dinas Sosial dan Suku Dinas Kesehatan.
“Pembentukan kader penanggulangan bencana bertujuan untuk dapat merespon informasi peringatan dini dan membantu melakukan dukungan penanggulangan baik saat maupun setelah bencana,” ujar Firmanudin.
Firmanudin menambahkan, pihaknya juga telah menggelar rapat koordinasi dengan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) maupun camat yang menyepakati pembentukan posko siaga bencana di tingkat wali kota, delapan kecamatan dan 56 kelurahan. Posko siaga bencana di Jakarta Barat telah mulai aktif sejak 15 November.
“Kepala UKPD dan camat akan memberikan update data terkait penanggulangan bencana di Jakarta Barat dan memaparkan kesiapan menghadapi musim penghujan yang akan berdampak pada bencana banjir, pohon tumbang dan lainnya. Serta memastikan sarana dan prasarana yang dimiliki dalam kondisi baik dan siap beroperasi saat maupun setelah bencana,” papar Firmanudin.