Rabu, 18 November 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Widodo Bogiarto 5576
(Foto: doc)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tidak menargetkan mendapatkan penghargaan ataupun juara. Sehingga dirinya tidak mempermasalahkan smart city Jakarta tidak mendapatkan penghargaan atas inovasi, strategi kolaborasi berkelanjutan dan dampak kebijakan yang dibuat untuk kota.
"Jakarta memang payah, harus belajar kali. Saya enggak tahu bedanya apa, mungkin karena kami enggak bikinin command center atau apa gitu. Kami mikir lebih baik di aplikasi handphone," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (18/11).
Kendati demikian, penghargaan tersebut tidak akan dijadikan acuan. Basuki hanya ingin smart city yang ada di ibu kota bisa berfungsi dengan baik, sesuai dengan kebutuhan.
"Enggak jadi acuan juga sih. Bagi saya sih enggak perlu ada juara.
Bagi saya bisa kontrol semua kan sudah enak begitu. Yang penting fungsi saja ," ucap Basuki.Basuki berkomitmen untuk terus mengembangkan smart city yang ada di ibukota. Salah satu yang cukup berhasil adalah laporan dari masyarakat langsung terkait kondisi di lapangan. Sehingga bisa dilihat kinerja lurah dan camat.
"Saya kira smart city itu bagaimana orang berpartisipasi untuk melaporkan dan lurah langsung turun atau mengadukan soal sampah bagaimana. Itu lebih penting menurut saya," ujar Basuki.
Seperti diketahui, Kota Bandung akan bersaing dengan kota-kota lainnya di dunia, seperti Buenos Aires (Argentina), Curitiba (Brasil), Dubai (Uni Emirat Arab), Moskwa (Rusia), dan Peterborough (Kanada) untuk memperebutkan penghargaan tahunan tersebut.
Keenam kota itu berkompetisi memperebutkan penghargaan atas inovasi, strategi kolaborasi berkelanjutan, dan dampak kebijakan yang dibuat untuk kota.