Selasa, 17 November 2015 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Budhy Tristanto 3315
(Foto: Reza Hapiz)
Bongkahan batu semen coran berdiameter sekitar satu meter dengan ketebalan 50 sentimeter, berserakan di sepanjang bahu Jalan Cilincing Raya dari arah Cilincing menuju Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Keberadaan batu yang berada di bahu jalan yang jumlahnya sekitar 10 bongkahan itu sudah cukup lama dibiarkan tanpa ada upaya dari unit terkait untuk mengangkut. Imbasnya, selain membuat jalan menyempit, juga rawan jadi penyebab kecelakaan kendaraan yang melintas.
Rizky Mulyana (35), warga Perumahan Polri di Jalan Cilincing Raya mengatakan, bongkahan batu itu merupakan sisa pekerjaan bongkaran coran pembatas saluran pemghubung yang terdapat di sepanjang jalan tersebut.
"Bongkahan blok batu tersebut sisi bongkaran saat proyek pengantian coran dari pembatas kali yang tadinya pendek sekarang ditinggikan. Tapi, setelah proyek selesai, setahun lalu, bongkahan batu tersebut tidak diangkut tapi dibiarkan tergeletak di bahu jalan," ujar Rizky, Selasa (17/11).
Camat Cilincing, Nana Hendriatna mengakui, pihaknya sudah mendapat laporan via aplikasi Qlue dari masyarakat soal keberadaan bongkaran batu tersebut yang meminta agar diangkut karena membahayakan bagi pengendara.
Nana menambahkan, sudah berkoordinasi dengan Suku Dinas Tata Air Jakarta Utara, agar segera mengangkut bongkahan batu itu. Tapi, dengan alasan belum diperiksa Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK), keberadaan batu tersebut tetap dibiarkan.
"Tapi, karena sudah menganggu dan mengacu pada keluhan masyarakat, maka saya akan kembali koordinasikan dengan unit terkait. Tapi, bila tak kunjung direspon, maka
dalam bulan ini juga saya akan kerahkan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk mensterilkan jalan tersebut dari batu-batu tersebut," tandas Nana.