Kamis, 08 Mei 2014 Reporter: Rio Sandiputra Editor: Widodo Bogiarto 10630
(Foto: Rio Sandiputra)
Setelah rencana pembangunannya terkantung-katung hingga delapan tahun, akhirnya proyek Tol Depok-Antasari (Desari) di kawasan Jalan Simatupang, Jakarta Selatan, diresmikan, Kamis (8/5). Jalan tol yang menghubungkan Jakarta, Depok, dan Bogor ini diharapkan menjadi solusi kemacetan lalulintas yang kerap terjadi di jalur-jalur perbatasan wilayah tersebut.
"Ini adalah tahap pertama untuk pembangunan tol yang menghubungkan Antasari hingga Sawangan," ujar Djoko Murjanto, Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum.
Menurut Djoko, proyek jalan tol ini merupakan bukti kepada masyarakat, bahwa proses pembebasan lahan yang telah dilakukan sekitar tujuh tahun adalah untuk kepentingan publik. "Jangan sampai ada pandangan dari masyarakat, pembebasan tanah ini digunakan untuk kepentingan swasta. Penambahan jalan beriringan dengan usaha pemerintah yang dalam waktu sama juga melaksanakan pengadaan transportasi massal," tukasnya.
Meskipun pencanangan pembangunan tahap pertama sudah dilakukan, menurut Djoko, untuk lahan tahap pertama belum 100 persen dibebaskan. "Tahap pertama ini sepanjang 12 kilometer. Dan memang baru 70 persenan yang dibebaskan, mudah-mudahan masyarakat bisa mau cepat dibebaskan," tuturnya.
Walikota Jakarta Selatan, Syamsuddin Noor mengatakan, untuk wilayah DKI yang terkena pembebasan total hanya 22 hektar atau dengan panjang 3 kilometer. "Jakarta Selatan ada 3 kilometer yang digunakan untuk jalan tol ini. Diharapkan dengan adanya tol ini, nanti bisa mengurai kemacetan dari sekitar Jl Fatmawati, TB Simatupang, Antasari dan sekitarnya," paparnya.
Jalan tol Antasari-Depok-Bogor ini akan membentang sepanjang 21,5 kilometer. Untuk tahap pertama dari Antasari-Sawangan dibangun sepanjang 12 kilometer. Dana investasi secara keseluruhan ditahap pertama mencapai Rp 3,4 triliun yang terdiri dari pembebasan lahan dan biaya konstruksi. Ditargetkan awal 2016, tol tahap pertama sudah bisa dioperasikan.