Selasa, 17 November 2015 Reporter: Nurito Editor: Lopi Kasim 2275
(Foto: Nurito)
Sebanyak 293 siswa SDN Klender 15, Jl Dermaga Baru, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, terpaksa mengungsi belajar di SDN Klender 14. Pasalnya, bangunan sekolah tersebut rawan ambruk. Setiap hujan, lingkungan sekolah juga menjadi langganan banjir.
Kepala SDN Klender 15, Esti Kurwati mengatakan, sudah hampir 3 tahun kegiatan belajar mengajar (KBM) diungsikan ke SDN Klender 14. Sebab, gedung sekolah yang dibangun tahun 1978 tersebut kondisinya mengenaskan. Dua ruang kelas sudah ambruk dan tak ada atapnya lagi. Seluruh atap sekolah juga sudah dimakan rayap.
“Kalau tidak mengungsi, tentu KBM sangat khawatir. Karena kondisi bangunan, terutama atapnya sudah rawan ambruk. Semua atapnya sudah dimakan rayap dan memang sudah sangat tidak layak,” ujar Esti Kurwati, saat menerima kunjungan rombongan anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Selasa (17/11).
Pihaknya, kata Esti, sudah mengusulkan agar gedung sekolahnya direhab total sejak tahun 2010. Namun hingga kini belum pernah ada realisasinya. Ia berharap agar gedung sekolah ini segera direhab total.
Kasudin Pendidikan Jakarta Timur wilayah II, Ari Budiman mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan ke Dinas Pendidikan DKI Jakarta, agar gedung SDN Klender 15 ini direhab total.
Rencananya, pelaksanaan rehab total bisa dilakukan tahun 2016 mendatang. Namun ia mengaku tidak tahu anggaran yang dibutuhkan untuk rehab total lantaran ada di dinas.
Sementara, anggota Komisi E DPRD DKI, Nawawi mengatakan, pihaknya akan mendorong Dinas Pendidikan DKI agar melakukan rehab total. Sebab kondisi gedung SDN Klender 15 ini memang sudah sangat tidak layak. Pihaknyua juga akan mengusulkan agar dilakukan regrouping di kawasan tersebut, yang terdapat empat sekolah dasar.
“Di areal sini kan ada empat sekolah, kita usulkan ke dinas agar dilakukan regrouping. Empat sekolah menjadi satu dan sisa lahan yang ada bisa dibangun gedung SMPN baru,” ujar Nawawi.