Senin, 16 November 2015 Reporter: Devi Lusianawati Editor: Widodo Bogiarto 3441
(Foto: Devi Lusianawati)
Pasca direlokasi, pedagang kurma dan oleh-oleh haji yang menempati pelataran Gedung Yayasan Said Naum di Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengeluhkan merosotnya pembeli. Mereka juga mengeluhkan sewa lapak yang mahal di lokasi tersebut.
Arif (30), salah satu pedagang menuturkan, lokasi berdagang saat ini masih sepi sementara harga sewa lapak yang ditentukan pihak yayasan sangat mahal. Menurutnya, setiap pedagang dikenakan biaya sewa sebesar Rp 4,5 juta per enam bulan.
"Sedangkan kita sanggupnya cuma Rp 2 juta.
Karena lokasi yang sekarang juga sepi, karena tidak banyak pembeli yang tahu kalau kita berdagang di sin i," keluh Arif, Senin (16/11).Kepala Suku Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Pusat, Richard Bangun mengatakan, mengenai harga sewa yang dikeluhkan pedagang bukan menjadi kewenangannya. Menurutnya, hal tersebut merupakan wewenang dari pihak yayasan. Namun demikian, pihaknya tetap akan berusaha untuk mencarikan jalan keluar untuk 24 pedagang tersebut.
"Kita sudah fasilitasi relokasi mereka, soal harga sewa itu wewenang yayasan," ujar Richard.