Senin, 16 November 2015 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Lopi Kasim 2502
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Untuk menampung warga korban banjir, sebanyak tujuh pos pengungsian didirikan akibat meluapnya Kali Ciliwung, Senin (16/11) dinihari.
ketujuh posko pengungsian tersebut berlokasi di kantor RW 07, Masjid Jami Ikhwan, Kantor Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Musala Awabin RW 08, Masjid Atawabin RW 03, RW 11 Kelurahan Bidara Cina, dan SD 05 Bidara Cina.
Sebelumnya, sekitar 490 warga bantaran Kali Ciliwung di Kelurahan Bidara Cina dan Kampung Melayu mengungsi ke pos-pos pengungsian yang tersebar di tujuh titik.
Jumlah pengungsi RW 07 Kampung Melayu terdapat 80 jiwa, di Masjid Jami Ikhwan RW 07 sebanyak 50 jiwa, Kantor Sudin Kesehatan Jakarta Timur menampung 45 jiwa, Musala Awabin RW 08 ada 40 jiwa, Masjid Atawabin RW 03 sebanyak 100 jiwa, RW 11 Bidara Cina 100 Jiwa, dan SD 05 Bidara Cina menampung 75 jiwa.
"Kita begitu masuk musim penghujan tempat-tempat pengungsian yang biasa memang kita siapkan, kita aktifkan kembali. Itu akan kita siagakan sampai musim penghujan ini selesai
," kata Camat Jatinegara, Budi Setiawan, Senin (16/11).Dikatakan Budi, sebagian pengungsi sudah mulai kembali ke rumah mereka masing-masing untuk membersihkan rumah pasca naiknya sungai Ciliwung.
"Sudah kembali ke lingkungan masing-masing untuk membersihkan lingkungannya karena air mulai surut," ujar Budi.
Ditambahkan Budi, posko-posko pengungsian akan selalu disiagakan. Sehingga apabila status Bendungan Katulampa siaga 1, warga mulai diimbau untuk meninggalkan rumah mereka.
"Mereka difokuskan di tempat pengungsian terdekat dengan wilayah rumah mereka sehingga bisa bolak balik, biasanya surut mereka pulang," tandas Budi.