Rabu, 11 November 2015 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 3274
(Foto: Nurito)
Dari 108 saluran penghubung (PHB) dengan panjang 132 ribu meter yang ada di Jakarta Timur, hingga saat ini yang sudah dikeruk baru sepanjang 20 ribu meter atau baru 15 persen.
Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas Tata Air Jakarta Timur, Mukhid mengaku, kondisi ini memungkinkan terjadinya banjir di sejumlah titik, jika terjadi hujan berkepanjangan.
“Saluran air yang belum dikuras ini bisa saja dapat memicu terjadinya banjir jika hujan deras yang terjadi terus menerus,” ujar Mukhid, Rabu (11/11).
Menurut Mukhid, banyak faktor yang menyebabkan belum dikeruknya saluran PHB
ini. Antara lain, lambannya pengesahan penganggaran yang terjadi pada 2015, sehingga penggunaan anggaran belum bisa dilakukan sebelum ketok palu dewan dan pengesahan Kementerian Dalam Negeri.Di antara saluran PHB yang dapat menyebabkan banjir namun belum dikeruk itu di antaranya adalah saluran PHB Jl Nusa Indah Raya. Diperkirakan panjang saluran yang belum tertangani itu mencapai dua kilometer.
Kemudian saluran PHB Rawajaya di Pondok Kelapa, depan TPU Pondok Kelapa, sepanjang kurang lebih 300 meter. Bahkan ada saluran di Jl H. Naman sepanjang 30 meter yang sengaja ditutup warga menggunakan tanah. tepatnya di seberang SMPN 252.
"Kondisi ini juga memicu terjadinya genangan saat musim hujan," tandas Mukhid.