Rabu, 11 November 2015 Reporter: Izzudin Editor: Rio Sandiputra 5758
(Foto: Reza Hapiz)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat ingin memberikan sanksi moral yang berat untuk warga yang kedapatan membuang sampah di kali. Sebab karena tumpukan sampah di aliran kali, beberapa titik di Jakarta kerap dilanda banjir.
"Saya pernah sampaikan, kita bentuk polisi sampah, tangkap yang membuang sampah dan dipermalukan," ujar Djarot saat menghadiri peringatan Hari Ciliwung, di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (11/11).
Menurut Djarot, dengan membuang sampah di kali berarti warga tidak menyayangi diri sendiri. Sebab alam akan membalas perlakuan buruk yang dibuat oleh manusia.
"Masih ada kasur, bantal, sarung rusak, handuk, semua campur menjadi satu, dan bangkai ayam. ini artinya kita menyakiti Kali Ciliwung," ucapnya.
Saat ini, lanjut Djarot, setiap harinya warga Jakarta menghasilkan 7.500 ton sampah. Dan komunitas peduli lingkungan hanya sanggup mengelola 1.500 ton diantaranya. S
isanya dibuang ke Bantar Gebang, Bekasi."Saya selalu sampaikan dengan masyarakat, kalau bisa sampah diselesaikan di hulunya. Di rumah dengan memilah sampah. Dengan cara seperti itu, kita bisa menyelesaikan sampah dan juga bisa menyelamatkan lingkungan," tandasnya.