Rabu, 11 November 2015 Reporter: Folmer Editor: Lopi Kasim 4530
(Foto: Folmer)
Penertiban bangunan di bantaran Kali Sekretaris, Jalan Gili Sampeng, Kebon Jeruk, Jakarta Barat sempat diprotes warga. Warga meminta pembongkaran ditunda sebelum warga mendapatkan kunci rumah rusun (rusun). Selain itu, pembongkaran sempat terhenti lantaran warga menolak musala di tempat tersebut ikut dibongkar.
Pantauan Beritajakarta.com, sejumlah warga bersikukuh bertahan saat petugas gabungan memulai penertiban. Satu eksavator pun disiapkan untuk membongkar bangunan liar di sepanjang bantaran Kali Sekretaris tersebut. Puluhan petugas Satpol PP dikerahkan untuk meminta warga segera mengosongkan rumah yang terkena penertiban.
Perwakilan warga sempat menemui Wakil Wali Kota Jakarta Barat, M Zen yang hadir pada saat pembongkaran untuk meminta pembongkaran ditunda.
Wakil Wali Kota Jakarta Barat, M Zen menegaskan, pihaknya telah menyediakan relokasi di tiga rumah susun bagi warga bantaran Kali Sekretaris yakni Rusun Daan Mogot, Marunda dan Komaruddin.
"Warga menolak direlokasi ke rusun Marunda dan Komarudin karena jaraknya jauh.
Kami juga menjanjikan warga bisa direlokasi ke rusun di Rawa Buaya, tapi saat ini masih dalam proses pembangunan . Jadi, kalau mau pindah ke sana, tunggu tahun depan dan semuanya sudah didata di Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI,” ungkapnya, Rabu (11/11).Ditambahkan M Zen, sebagian bangunan musala terpaksa dibongkar. Bangunan baru yang berdiri di sebelahnya sudah siap dipergunakan.