Selasa, 06 Mei 2014 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Dunih 4423
(Foto: Jhon Syah Putra Kaban)
Sebanyak 6 orang manusia gerobak terjaring razia Satpol PP Jakarta Timur di bawah Flyover Pondok Bambu, Jakarta Timur. Keberadaan mereka dinilai mengganggu lingkungan, sehingga petugas terpaksa menyita gerobak-gerobak tersebut yang selama ini digunakan untuk mencari nafkah.
"
Kita berhasil mengamankan 6 gerobak. Tapi sebenarnya masih ada 8 koordinator lagi yang menyewakan gerobak yang belum tertangkap ," ujar Agus Sidik, Kasie Sarana Kota Satpol PP Jakarta Timur, Selasa (6/5).Menurutnya, permasalahan manusia gerobak di Jakarta Timur sulit diselesaikan. Sebab, ada koordinator yang berbisnis menyewakan gerobak seharga Rp 7-15 ribu per gerobak. Ia menyebutkan, kampung penyewaan gerobak tersebut terdapat di RT 01/RW 01, Klender, Jakarta Timur. Di kampung ini ada koordinator sebanyak 8 orang. Mereka menyewakan gerobak tersebut dengan sistem sewa harian. Bahkan, mereka juga membeli gerobak jadi seharga Rp 150-200 ribu per unit.
Diakuinya saat penangkapan didapatkan informasi salah satu pemilik tempat penyewaan gerobak itu bernama Abdul Rohim yang diketahui memiliki karyawan sebanyak 6 orang. Satpol PP langsung mengamankan semua gerobak yang dimilikinya tersebut untuk dibawa ke gudang di daerah Cakung, Jakarta Timur. Sedangkan pemiliknya diberi peringatan saja. Namun, jika mereka tertangkap lagi mereka segera diserahkan ke panti sosial di Cipayung.
Sementara itu, Kasudin Sosial Jakarta Timur, Masyudi menambahkan, pihaknya juga terus melakukan pendataan terhadap manusia gerobak di wilayah Jakarta Timur. Hingga saat ini, sebanyak 31 manusia gerobak telah didata, dan sebagian besar berada di kuburan Cina, Kebon Nanas, Jatinegara.
"Kita harus konsultasi dulu dengan Kemensos terkait penanganan manusia gerobak di Jakarta Timur. Nanti akan diberikan arahan tindakan apa saja yang harus dilakukan pada mereka," tambahnya.