Selasa, 06 Mei 2014 Reporter: Folmer Editor: Lopi Kasim 3759
(Foto: doc)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus mematangkan rencana pembangunan Jakarta Integrated Tunnel (JIT). PT Antaredja Mulia Jaya ditunjuk sebagai kontraktor pembangunan dua terowongan dengan nilai mencapai puluhan triliun rupiah tersebut. Sejumlah negara pun telah menyatakan kesanggupan untuk bekerjasama untuk membangun JIT.
“Saya nggak tahu, progres pembangunan JIT. Ini tergantung pengusaha mau gaet siapa,” ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama di Balaikota, Selasa (6/5).
Dikatakan Basuki, pihaknya juga menyetujui kajian terkait pembangunan terowongan terpadu di ibu kota tersebut. Terowongan terpadu ini sebagai solusi untuk masalah transportasi dan pengendalian banjir saat musim hujan.
“Pembangunan JIT di ibu kota mengadopsi teknologi dari Perancis dan tidak membebani APBD DKI dan APBN,” ungkapnya.
Namun, tambah Basuki, ia belum dapat memastikan kapan pembangunan JIT akan terealisasi. Namun, Pemprov DKI memberikan batas waktu kepada pihak kontraktor hingga akhir tahun ini untuk merampung studi kelayakan.
“Sesuai janji kontraktor akan merampung studi kelayakan tahun ini, Kalau nggak bergerak berarti kita akan cari yang lain,” katanya.
Sekadar diketahui, pembangunan JIT rencananya akan mulai dibangun akhir 2014. JIT akan dibangun di dua lokasi, yaitu yang menghubungkan Ulujami-Tanah Abang, dan Manggarai-Pasar Minggu. JIT Ulujami-Tanah Abang dimaksudkan untuk menampung luapan Sungai Pesanggrahan, sementara JIT Manggarai-Pasar Minggu dimaksudkan untuk menampung luapan Sungai Ciliwung.
Rencananya, JIT akan dibangun dalam dua ruas jalur dengan panjang 12 kilometer, dengan kedalaman 5-15 meter dari permukaan tanah, dan diameter 11 meter. JIT akan terdiri atas dua tingkat terowongan. Terowongan paling bawah akan digunakan sebagai saluran air, sedangkan saluran di atasnya untuk jalan kendaraan.