Selasa, 06 Mei 2014 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Erikyanri Maulana 4425
(Foto: Nurito)
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo memerintahkan unit terkait segera mencopot Kepala SDN 09 Makasar, Jakarta Timur. Hal ini dilakukan terkait tewasnya Renggo Khadafi (11), siswa kelas lima SDN 09 Makasar oleh kakak kelasnya, SY (13). Jokowi menilai, kejadian tersebut karena kelalaian dan kurangnya pengawasan pihak sekolah.
"Kepala sekolah harus bertanggungjawab dan sudah saya perintahkan untuk di copot," ujar Jokowi usai mengunjungi rumah almarhum Renggo Khadafi di Kampung Makasar, Jakarta Timur, Selasa (6/5).
Dikatakan Jokowi, kejadian tersebut terjadi di sekitar lingkungan sekolah, sehingga yang paling bertanggungjawab atas insiden ini adalah pihak sekolah.
"Harus bertanggungjawab ini manajemen kontrolnya di siapa? Yang paling dekat itu yang harus bertanggungjawab dan manajemen personalianya yang berada di lingkungan itu harus tanggungjawab," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kejadian itu bermula saat Renggo Khadafi tanpa sengaja menyenggol minuman milik pelaku hingga terjatuh. Saat itu, korban langsung meminta maaf dan memberi ganti rugi minuman seharga Rp 1.000 kepada pelaku.
Namun entah kengapa, pelaku rupanya tidak terima dan langsung menganiaya korban di dalam kelas. Bahkan, saat pulang sekolah, pelaku kembali menganiaya korban dengan menendang korban hingga tersungkur. Tak cukup sampai di situ. Pelaku juga memukul korban menggunakan gagang alat pembersih lantai.
Setibanya di rumah, korban yang mengerang kesakitan lalu mengadukan peristiwa yang dialaminya itu ke ibu asuhnya bernama Yesi (35). Mendengar keluhan yang disampaikan korban, Yesi pun kemudian membawa korban ke RS Anak Purba di kawasan Halim Perdanakusuma. Namun, karena korban menderita muntah darah, akhirnya dirujuk ke RS Polri Kramatjati.
Setelah beberapa hari menjalani perawatan, korban akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (4/5) sekitar pukul 01.00. Korban lalu dimakamkan di TPU Kampung Asem, Kebon Pala.