Senin, 09 November 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 8449
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama meminta lurah memecat ketua RT/RW yang tidak mengetahui kondisi warganya. Permintaan Basuki ini terkait masih ditemukannya warga Jakarta yang terkena gizi buruk dan tidak mendapatkan perawatan sebagaimana mestinya.
Ahok, sapaan akrab Basuki mempertanyakan kinerja Ketua RT/RW tempat Reki Gading Mahesa (9), penderita gizi buruk yang tinggal di Jl Cilincing Lama I, Gg Kelapa Nunggal III, RT 06/03, Cilincing.
"Makanya saya bilang sama lurah, ini RT/RW harus berfungsi. Kalau RT/RW tidak peduli, nggak tahu warganya, pecat saja," tegas Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (9/11).
Karena menurut Basuki, terkadang keluarga malu memiliki keluarga yang sakit. Sehingga peran RT/RW sangat diperlukan untuk bisa mengetahui kondisi warganya.
"Jadi kadang-kadang kami kesulitan di Jakarta, karena ada juga keluarga yang malu, ada anak seperti itu nggak lapor," ucapnya.
Padahal lanjut Basuki, setiap RT/RW memiliki lingkup wilayah sendiri yang ditangani.
"Masak kamu ngurusin 30 rumah tangga nggak tahu si A, si B, gemuk, kurus, tinggi, atau pendek. Gila saja jadi ketua RT kayak gitu. Saya saja tahu tetangga saya tiap pagi dia lewat, mungkin nggak kenal nama, tapi kalau RT mesti kenal," ujarnya.
Basuki mengaku, dalam bidang kesehatan, pihanya tengah menjalankan program ketuk pintu layani dengan hati. Namun saat ini program tersebut masih terbatas dilakukan di rumah susun (rusun). Ke depan, layanan tersebut akan diperluas hingga ke rumah-rumah warga lainnya.
"Kami catat semua data, sekarang kan baru di rusun, yang gang-gang belum masuk," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Reki Gading Mahesa (9), warga Jl Cilincing Lama I, Gang Kelapa Nunggal II, Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara, menderita gizi buruk. Reki yang tinggal bersama neneknya, Taminah (53), sejak lahir menderita gizi buruk atau dalam bahasa medisnya marasmus gizi.