Senin, 09 November 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 4246
(Foto: Yopie Oscar)
Timbulnya genangan di underpass Dukuh Atas, Jakarta Pusat, pada Sabtu (7/11) karena adanya sumbatan lumpur disalah satu pompa air. Selain itu, Closed Circuit Television (CCTV) yang rusak membuat kondisi jalan tersebut tidak bisa terpantau.
"Kami sudah temukan, pompanya rusak satu. Karena ada lumpur, kasus ini terulang lagi seperti kasus Semanggi dulu. Semanggi dulu juga pernah tergenang," ujar Basuki Tjahja Purnama, Gubernur DKI Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (9/11).
Menurut Basuki, seharusnya jika tidak tersumbat lumpur pompa akan bekerja secara otomatis ketika genangan dibatas maksimal. "Kalau airnya sudah menyentuh level sekian, pompanya itu otomatis naik. Nah ternyata klepnya itu kena lumpur. Jadi begitu masuk airnya, nggak naik. Kebetulan CCTV di daerah itu juga
mati," ucapnya.Penanganan genangan, lanjut Basuki, di lokasi tersebut juga hanya memerlukan waktu singkat. Dan saat ini sudah diperbaiki untuk pompa rusak oleh Dinas Tata Air DKI. "Tapi ya 90 menit dapat kami atasi. Jadi itu cuma masalah klep, klepnya nggak hidup," katanya.
Basuki mengatakan perawatan secara berkala terus dilakukan. Selain itu, saluran air juga terus dikeruk dengan menerjunkan pekerja penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU). "Sudah sering dirawat, nggak bisa nyalahin orang PU juga. Sekarang kita banyak bersihin saluran-saluran, yang tadinya tidak lancar masuk ke tempat yang lebih rendah, sekarang volumenya lebih tinggi. Kalau dulu kan tertahan," tuturnya.
Dengan adanya PPSU, Basuki menambahkan, bisa mengurangi sampah-sampah yang menyumbat saluran air. Karena pada banjir sebelumnya, saluran air banyak yang tersumbat sampah dan menyebabkan genangan. "Makanya sekarang yang untuk waduk, kami sudah pengalaman. Kami sudah tungguin alat berat, dipasang, jadi nggak mungkin lagi volume air kesumbat oleh sampah," tandasnya.