Senin, 05 Mei 2014 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Dunih 3509
(Foto: Jhon Syah Putra Kaban)
Bosan kucing-kucingan dengan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), Sudin Sosial Jakarta Timur, akhirnya menempatkan 13 petugasnya untuk menjaga kawasan rawan PMKS. Dengan penempatan petugas di lokasi rawan, kerja petugas jadi lebih efektif menghalau pergerakan PMKS, jika dibandingkan mengerahkannya jika ada PMKS saja.
"Titik rawan yang paling utama yang ada di wilayah Jakarta Timur yaitu kawasan pertigaan PGC yang ada di Cililitan. Daerah lainnya yaitu, Pondok Kopi, Kawasan Jatinegara dan pertigaan Halim Perdana Kusumah," ujar Masyudi, Kasudin Sosial Jakarta Timur, Senin (5/5).
Menurutnya, para petugas ditempatkan secara bergilir dengan menggunakan seragam untuk melakukan pengawasan. Hal ini dikarenakan kegiatannya yang bersifat menghalau atau lebih persuasif. Karena tujuannya lebih mengendalikan agar jalanan bersih dari PMKS.
Kasie Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Suku Dinas Sosial Jakarta Timur, Mohamad Yasin mengatakan, pengawasn dilakukan untuk PMKS seperti, pengemis, pengamen, dan anak jalanan yang jumlahnya cukup banyak di Jakarta Timur.
Ia mengaku, hingga April saja sudah tercatat 395 PMKS yang telah dijaring. Mereka terdiri dari pengemis, pedagang asongan, pekerja seks komersial (PMKS), dan lainnya.
"
Yang Paling banyak adalah pengemis, jumlahnya mencapai 131 orang ," terangnya.Para PMKS yang terjaring, nantinya akan dikirim ke panti sosial yang tersebar di DKI Jakarta. Kemudian, di sana mereka akan diberikan pembinaan dan bekal keterampilan.