Rabu, 04 November 2015 Reporter: Andry Editor: Lopi Kasim 5973
(Foto: doc)
Akibat dihadangnya truk sampah milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, terjadi penumpukan sampah dalam skala besar di sejumlah wilayah, khususnya di kawasan padat penduduk.
"
Di beberapa lokasi pemukiman padat penduduk, sampah menumpuk, terutama di tempat pembuangan sampah (TPS) ," kata Isnawa Adji, Kepala Dinas Kebersihan DKI di Balai Kota, Rabu (4/11).Dikatakan Isnawa, penumpukan sampah akibat terlambat dikirim ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, bisa dilihat di TPS Kalibata dan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sejak tiga hari terakhir, pengangkutan sampah di kedua TPS yang biasanya diangkut hingga berkali-kali, kini hanya dapat dilakukan satu kali.
"Mulai hari ini petugas gerobak juga baru bisa buang sampah ke lokasi TPS mulai pukul 13.00 sampai 17.00 supaya sampah tidak menumpuk. Karena truk baru bisa berangkat di atas pukul 21.00," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, 200 unit truk sampah milik Dinas Kebersihan DKI Jakarta dihadang warga dan salah satu organisasi kemasyarakatan (ormas) saat melintas di Jalan Transyogi, Cileungsi, Bogor Timur, Jawa Barat.
Akibatnya, 6.500 ton sampah asal DKI Jakarta yang akan dibuang ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang terhambat.