Selasa, 03 November 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 4703
(Foto: Reza Hapiz)
Genangan dibeberapa titik jalan di Jakarta akibat tali air yang mampet atau tertahan bangunan. Untuk mempercepat pengerjaan normalisalisasi tali air dan saluran, setiap kelurahan harus memiliki alat penghancur beton atau breaker.
"Kayak di daerah Tambora, itu banyak sekali tali air ditutupin rumah, sekarang kita terus bongkar. Kenapa bongkarnya belum cepat, alat breaker-nya itu nggak semua kelurahan punya," ujar Basuki Tjahja Purnama, Gubernur DKI Jakarta, Selasa (3/11).
Basuki mengaku sudah memerintahkan kepada Dinas Tata Air DKI untuk bisa menambah alat tersebut. Selain itu, setiap kelurahan juga harus memiliki satu alat berat. "Sekarang baru mau beli. Kami lagi perintah kan dari kelurahan harus punya juga, itu Rp 100 jutaan satu unit," ucapnya.
Selain masalah tersebut, lanjut Basuki, kelancaran air di saluran juga terhambat oleh banyaknya utilitas. Apalagi, utilitas yang seharusnya minimal ditanam dikedalaman 130 sentimeter, banyak yang hanya ditanam dengan kedalaman antara 10-20 sentimeter,
"Memang banyak yang menutup. Makanya harus pelan-pelan dikerjain, mau enggak mau," katanya.
Sementara itu, hujan yang mengguyur ibu kota, Senin (2/11) malam juga meninggalkan genangan di beberapa titik. Seperti di Jalan Arjuna Selatan. Basuki pun tengah mencari pokok permasalahan. "Saya lagi kejar, salahnya dia dimana. Apa airnya naik atau memang tali air belum kehubung," tandasnya.