Minggu, 01 November 2015 Reporter: Suriaman Panjaitan Editor: Rio Sandiputra 9120
(Foto: doc)
Sebanyak 68 eskavator milik Dinas Tata Air DKI Jakarta, dipasangi Global Positioning System (GPS). Pemasangan alat ini untuk meminimalisir penyalahgunaan alat tersebut.
Kepala Unit Pelaksana Peralatan dan Perbekalan (UP Alkal) Dinas Tata Air DKI, Aris Nandika mengatakan, GPS itu untuk memudahkan pemantauan penggunaan peralatan. Setiap peralatan yang dipakai, akan terpantau dari komputer Kantor UP Alkal di Jalan Perintis Kemerdekaan II, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Supaya nggak disalahgunakan. Bisa terpantau dari sini," ujarnya, Minggu (1/11).
Bukan hanya posisi alat saja yang dapat terlihat, waktu pengoperasian mesin dari eskavator pun bisa terdeteksi. "Namanya SISTrack. Terlihat kalau mesin mati, simbolnya berwarna merah. Tapi kalau hidup, berwarna hijau," katanya.
Nantinya, lanjut Aris, pihaknya sedang memuktahirkan sistem canggih itu agar semua orang dapat mengaksesnya. "Jadi nggak bisa dipinjemkan sembarangan. Apalagi untuk disewakan. Nggak bisa. Nggak boleh," tandasnya.
Dari catatan UP Alkal Dinas Tata Air, peralatan yang dipasangi GPS diantaranya, eksavator amfibi ukuran besar 18 unit, eskavator amfibi sedang 3 unit, eskavator amfibi kecil 8 unit, eskavator amfibi mini 7 unit, eskavator long arm 23 unit, eskavator standar 8 unit, eskavator mini 2 unit, eskavator kecil 2 unit dan driger (kapal keruk) 3 unit.