Jumat, 30 Oktober 2015 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Lopi Kasim 5604
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Pihak kepolisian akhirnya membubarkan paksa ribuan buruh yang berdemontrasi dan bertahan hingga malam di depan Istana Negara, Jalan Merdeka Utara, Jumat (30/10). Sebanyak 20 orang pendemo diamankan kepolisian.
Sebelumnya, dari belasan ribu buruh berdemonstrasi menolak pemberlakuan PP nomor 78 tahun 2015, ribuan di antaranya bertahan di depan Istana Negara hingga sekitar pukul 19.30.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan, pembubaran demonstrasi tersebut lantaran demonstran tetap bertahan lebih dari pukul 18.00. Setelah diberikan peringatan sebanyak tiga kali sebagian demonstran tetap bertahan dan berniat menginap.
"Secara undang-undang mereka tidak diperkenankan melakukan unjuk rasa lebih dari pukul 18.00. Namun setelah kita somasi sebanyak 3 kali hingga pukul 19.30, sekitar tiga ribu diantara bertahan dan kita bubarkan," ujarnya.
Dikatakan Tito, dalam pembubaran tersebut tidak terjadi bentrok di antara kedua belah pihak. Setelah menembakkan gas air mata, aparat kepolisian pun menghalau massa kembali ke bus mereka di kawasan Monas depan Patung Kuda.
"
Sejumlah kendaraan dan 20 di antara massa aksi kita amankan . Mereka akan diproses, bila ditemukan unsur akan dipidanakan tapi kalau tidak akan kita lepas," ujarnya.Ditambahkan Tito, seharusnya para buruh tidak menempuh cara-cara menekan pemerintah dengan berunjuk rasa hingga malam. Untuk melakukan penolakan terhadap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, Tito berharap para buruh menjalankan langkah sesuai aturan yang berlaku.
Sedangkan para buruh setelah menaiki bus, mereka langsung kembali ke daerah masing-masing. Untuk menjaga selama perjalanan, pihak kepolisian menempatkan petugas di setiap pintu tol yang dilalui.
"Masyarakat harap tenang, saat ini situasi sudah terkendali. Tidak ada korban di kedua belah akibat pembubaran yang kita lakukan," tandasnya.