Jumat, 30 Oktober 2015 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Budhy Tristanto 6108
(Foto: Ilustrasi)
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnwa Adji mengakui, jumlah bank sampah saat ini masih sangat minim. Padahal, keberadaan bank sampah itu dapat mengurangi sampah di sumber hingga 50 persen.
Dikatakan Isnawa, 234 bank sampah yang ada saat ini, jumlahnya tidak sebanding denagn banyaknya RW di Jakarta.
"Masih jauh dari angka ideal, DKI Jakarta saat ini hanya ada 234 bank sampah, bandingkan dengan jumlah RW yang ada belasan ribu," ujar Isnawa Adji, Jumat (30/10), saat meninjau tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Dia menambahkan, setiap harinya sampah dari Jakarta yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang, bisa mencapai 6.500 ton. Padahal, jika sampah itu dipilah terlebh dahulu di bank sampah, jumlahnya mungkin bisa berkurang dan bisa bermanfaat ekonomis bagi masyarakat.
"Di seksi Kecamatan Gambir saja bisa dapat sampai Rp4 juta sebulannya, artinya sebenarnya sangat menariklah, hanya saja merubah kebiasaan masyarakat masih butuh waktu," kata Isnawa.
Dengan sampah yang tereduksi habis, sambung Isnawa, lingkungan jadi lebih bersih dan buangan sampah ke TPA Bantargebang menjadi menurun.
"Penambahan bank sampah masih menjadi salah satu prioritas untuk mengurangi beban sampah di DKI Jakarta," tandas Isnawa.