Jumat, 23 Oktober 2015 Reporter: Folmer Editor: Widodo Bogiarto 3607
(Foto: Ilustrasi)
Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI Jakarta memastikan Rumah Potong Hewan (RPH) Babi baru akan beroperasi dalam kurun waktu dua pekan ke depan.
Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Darjamuni mengatakan, pemenuhan daya listrik di RPH Babi baru saat ini sedang dikerjakan.
“RPH Babi baru letaknya berseberangan di lokasi pemotongan lama. Penyebab tidak beroperasi karena masih kurangnya pasokan listrik untuk operasional. Hasil lelang sudah ditunjuk pemenangnya. Paling cepat dua minggu ini pasokan listrik sudah terpasang,” kata Darjamuni di Sentra Flora dan Fauna Semanan, Jakarta Barat, Jumat (23/10).
Darjamuni mengatakan, setelah pemasangan listrik rampung, RPH Babi akan dioperasikan sedangkan lokasi pemotongan lama ditutup.
“Untuk pengelolaan, nantinya tetap kita serahkan ke PD Dharma Jaya. Di sini Pemprov DKI hanya menyediakan fasilitasnya saja. Termasuk yang perlu pemeliharaan, nantinya diperbaiki," imbuh Darjamuni.
Darjamuni menambahkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Tata Air DKI agar melakukan pengerukan limbah di dalam saluran air di sekitar kawasan RPH.
“Pengerukan limbah dilakukan agar pemukiman warga tidak tergenang banjir dan terkena limbah. Memang, saluran air di Jalan Peternakan kondisinya penuh dengan limbah pemotongan hewan,” papar Darjamuni.
Sekadar diketahui, pengoperasian RPH Babi baru yang bersebelahan dengan RPH Babi lama itu sempat mangkrak karena bergulirnya sistem lelang E-Budgeting pada 2014. Sehingga, anggaran senilai Rp 5 miliar untuk penambahan pasokan listrik dari 60.000 watt menjadi 300 ribu watt baru bisa terealisasi tahun ini.
Padahal, di lahan seluas 1,7 hektar itu sudah tersedia mesin potong baru impor Jerman yang lebih optimal dan higienis. Berbagai sarana pendukung sampai Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) di tempat baru itu juga jauh lebih modern dari sanitasi lingkungan di RPH lama yang tidak terawat.