Jumat, 23 Oktober 2015 Reporter: Suparni Editor: Lopi Kasim 5133
(Foto: Yopie Oscar)
Semakin menipisnya produksi air baku dan rusaknya satu unit mesin pengolah air baku menjadi air bersih atau Reverse Osmosis (RO) menyebabkan beberapa pulau pemukiman di Kepulauan Seribu mengalami krisis air bersih.
Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta, Tri Djoko Sri Margianto mengatakan, pihaknya saat ini sedang mengevaluasi kinerja dan banyaknya lelang yang gagal dan minimnya prestasi Kepala Suku Dinas Tata Air Kepulauan Seribu.
"Di pulau kebutuhan air bersih itu mutlak, harusnya dipikirkan jauh-jauh hari, diantisipasi. Bukan sekarang baru diributkan," ujarnya, Jumat (23/10).
Saat krisis air seperti saat ini, kata Tri Djoko, para kepala bidang bukan lagi menyalahkan proses lelang yang gagal, tetapi justru terjadi karena kinerja yang kurang.
"
Kalau kinerjanya kurang tinggal kita grounded saja kabid-kabidnya, sekarang ini kan kalau tidak ada kerjanya tinggal distafkan saja kasudinnya ," katanya.Tri Djoko Sri Margianto juga menyayangkan tidak adanya langkah antisipatif perbaikan RO yang rusak sebelum terjadi krisis air seperti saat ini.