Kamis, 22 Oktober 2015 Reporter: Folmer Editor: Widodo Bogiarto 4418
(Foto: Ilustrasi)
Warga Kelurahan Tanah Sereal dan Kelurahan Tambora, Tambora, Jakarta Barat, mendukung program normalisasi sisi barat bantaran Kali Krukut atau terusan Kali Cideng.
Sebelumnya Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat menggelar penertiban bangunan liar di sepanjang sisi barat bantaran kali Krukut, Kamis (22/10). Rencananya, Dinas Tata Air DKI Jakarta akan melakukan proyek pemasangan sheet pile dan pengerukan di bantaran kali Krukut pada Jumat (23/10).
"Kita bersyukur Kali Krukut dikeruk karena selama ini kalau hujan lebat, pasti banjir di pemukiman warga," kata Yanto (40), warga Tanah Sereal.
Meski begitu, menurut Yanto, warga masih khawatir pelaksanaan proyek pemancangan tiang sheet pile di sepanjang bantaran Kali Krukut akan menimbulkan kerusakan.
"Kekhawatiran warga cukup beralasan karena saat tiang panjang dipantek ke dalam tanah, apakah akan berpengaruh dengan struktur rumah warga sekitar yang berdekatan dengan kali. Tekanan saat penancapan sangat keras yang bisa merusak kontruksi rumah warga," ungkap Yanto.
Selain dampak kerusakan bangunan, Asiong, warga Kelurahan Tambora juga mempertanyakan apakah sejumlah jembatan penghubung di sisi barat ke sisi timur akan juga dibongkar selama proyek pemasangan sheet pile di bantaran Kali Krukut berlangsung.
"Di sini, ada beberapa jembatan penghubung yang bisa dilintasi sepeda motor. Jelas kalau dibongkar, berarti akses jalan warga ke arah Kelurahan Krukut dan Keagungan terputus. Jauh sekali jalan berputarnya," tambahnya.
Sekadar diketahui, pemasangan sheet pile di bantaran Kali Krukut hingga Kali Jelangkeng masuk dalam paket tujuh program Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI). yang meliputi Kali Grogol Sekretaris, Kali Jelakeng, Kali Pakin, Kali Besar dan Kali Krukut Cideng (termasuk Sungai Krukut Lama).