Selasa, 20 Oktober 2015 Reporter: Andry Editor: Budhy Tristanto 3972
(Foto: doc)
Dinas Kebersihan DKI Jakarta menyatakan, produksi sampah di Jakarta selama ini banyak disumbangkan dari wilayah pinggiran seperti Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi.
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, sampah-sampah yang tercecer sembarangan di pinggir jalan yang berbatasan langsung dengan Jakarta. Setiap hari sampah-sampah itu diangkut petugas kebersihan yang mendapat laporan dari aplikasi Qlue di Smart City.
"Saya temukan banyak penduduk, bukan warga Jakarta, tapi tinggal di Bogor, Bekasi, Depok, Tanggerang yang buang sampah di sini, di Jakarta," kata Isnawa, Selasa (20/10).
Isnawa menilai, warga dari daerah pinggiran yang membuang sampah ke Jakarta tersebut disinyalir karena enggan membayar retribusi sampah di wilayahnya. Sehingga mereka membuang sampah ke pinggir jalan penghubung antar daerah, agar bisa langsung diangkut truk pengangkut tanpa dibebankan retribusi.
Menurut Isnawa, ia pernah menangkap warga dari Depok yang membuang sampah di pinggir Jalan Pasar Minggu. Saat dimintai keterangan petugas, warga tersebut mengaku sengaja membuang sampah ke Jakarta agar tidak membayar biaya retribusi.
"Di Cijantung juga seperti itu. Mereka bawa mobil, tiba-tiba pintunya dibuka terus buang sampah di pinggir jalan," jelas Isnawa.
Isnawa mengungkapkan, sampah-sampah tersebut umumnya dibuang saat malam hari dan baru ditemukan pada keesokan harinya.
"Keluhan terkait sampah di pinggir jalan ini banyak dilaporkan warga lewat Qlue dan itu sangat bantu kita untuk menindaklanjutinya," tandas Isnawa.