Senin, 19 Oktober 2015 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Lopi Kasim 4535
(Foto: Reza Hapiz)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, tindakan tegas pencabutan Kartu Jakarta Pintar (KJP) para pelajar yang terlibat tawuran dan tindakan anarkis saat final Piala Presiden 2015, Minggu (18/10) kemarin sangat tepat. Diharapkan, hal itu akan membuat pelajar takut dan jera melakukan tindakan melawan hukum.
"Ini sebagai bentuk pelajaran bagi mereka. Pendidikan kan proses pembelajaran, lah kalau mereka penerima KJP terus perilaku suka tawuran, merusak, ya tidak pantas menerima KJP," ujar Djarot, di Gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (19/10).
Selain KJP yang dicabut, kata Djarot, orangtua pelaku tawuran juga akan dipanggil dan diminta pertanggungjawaban atas perbuatan.
"Kalau terbukti ya dicabut dan orangtuanya dipanggil, karena bukan tanggung jawab anak itu saja," katanya.
Seperti diketahui, ratusan pelajar diamankan aparat kepolisian di sejumlah lokasi di Jakarta Selatan. Ratusan pelajar tersebut diduga akan melakukan aksi sweeping terhadap kendaraan yang ditumpangi suporter Persib Bandung.