Kamis, 08 Oktober 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Lopi Kasim 3336
(Foto: Reza Hapiz)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama dengan Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) berencana membangun rumah susun (rusun) sebanyak 40 tower di Kemayoran, Jakarta Pusat. Selain untuk tempat relokasi warga, rusun yang dibangun juga diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, sengaja menunjuk PT Jakarta Propertindo untuk membangun rusun di Kemayoran bersama dengan Perumnas. Kerja sama antara BUMN dan BUMD ini dianggap bisa lebih baik. "Cita-cita kami BUMN dan BUMD memang bergabung. Nantinya tidak akan kalah (lelang) dan banyak peluang," kata Basuki, di Gedung BUMN, Kamis (8/10).
Dikatakan Basuki, rusun yang akan dibangun bersama dengan Perumnas ini berbeda dengan Apartemen D10. Lokasinya hanya berdekatan, dan akan dibangun oleh PT Jakpro juga. "Ini berbeda dengan yang untuk Asian Games atau kampung atlet," ucapnya.
Direktur Utama Perumnas, Himawan Arief mengatakan, akan membangun sebanyak 40 tower dengan kapasitas 18 ribu unit. Dengan rincian 10 tower untuk rusun sederhana sewa, 20 tower untuk rusun sederhana milik, dan 10 tower untuk apartemen sederhana milik.
Rusun akan dibangun di lahan seluas 22,4 hektare. Terdiri dari 14,4 hektare merupakan penataan kawasan kumuh dan padat penduduk. Sementara delapan hektare sisanya merupakan peremajaan dari rusun yang sudah ada.
"Nantinya rusun ini juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang, seperti pusat perbelanjaan, tempat bermain, dan olahraga," kata Himawan.
Ditambahkan Himawan, pembangunan diprioritaskan bagi warga yang berada di lokasi Kemayoran. Bagi warga yang rusunnya diremajakan maka akan mendapatkan unit pengganti tanpa membayar.