Senin, 12 Oktober 2015 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Lopi Kasim 4922
(Foto: Ilustrasi)
Pengerjaan pembangunan terowongan sodetan Ciliwung-Kanal Banjr Timur (KBT), telah mencapai lima puluh persen dari total panjang sekitar 1,2 kilometer yang direncanakan. Saat ini, pembangunan line kedua terowongan dari bagian outlet di Kebon Nanas, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, hingga arriving shaft di Jalan Otista III, Kelurahan Cipinang Cempedak, Jatinegara, rampung dilaksanakan.
Sebelumnya, pembangunan line kesatu sudah lebih dahulu dikerjakan dan rampung Juni 2015 lalu. Selanjutnya, penembusan dari arriving shaft menuju bagian inlet akan menunggu selesainya pembebasan lahan dari bangunan warga.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera), Basuki Hadimuljono mengatakan, secara teknis, pembangunan terowongan sodetan Ciliwung-KBT sepanjang sekitar 1,2 kilometer membutuhkan waktu pengerjaan selama delapan bulan. Saat ini, setengahnya sudah rampung dikerjakan dengan waktu pengerjaan selama empat bulan.
"
Saat ini dua line sudah terpasang sepanjang 600 meter . Kalau akhir bulan ini rampung, pengerjaan selanjutnya tinggal menyambungkan dari arriving shaft ke inlet," ujarnya, Senin (12/10).Untuk lanjutan pengerjaan, Basuki mengaku sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta. Sebab, untuk menuntaskan pengerjaan, pihaknya membutuhkan lahan di bagian inlet yang masih diduduki warga Bidara Cina.
Menurut Basuki, seluruh proyek inlet membutuhkan lahan sekitar 1,1 hektare di wilayah RW 04, 05 dan RW 14 Kelurahan Bidara Cina. Saat ini, sebagian di antara warga sudah mulai direlokasi ke Rumah Susun (Rusun) Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur.
"Saat sekitar 50 persen dari lahan yang dibutuhkan sudah mencapai kata sepakat dengan warga. Mudah-mudahan sisanya mencapai kata sepakat akhir bulan ini," tandasnya.