Sabtu, 03 Oktober 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Budhy Tristanto 7947
(Foto: Ilustrasi)
PT Aetra memasok air baku kepada PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja). Pasalnya PT Palyja mengalami kekurangan pasokan air baku lantaran musim kemarau. Kondisi air di Sungai Krukut yang menjadi salah satu sumber air baku PT Palyja memburuk.
Kepala Humas PT Palyja Meyritha Maryanie mengatakan, guna mengantisipasi gangguan pasokan air bersih kepada pelanggan, pihaknya telah berkoordinasi dengan PT PAM Jaya dan PT Aetra untuk mendapatkan tambahan pasokan air baku. Tambahan yang diterima yakni sebesar 150 liter per detik.
"Tetapi karena pasokan air baku dari Waduk Jatiluhur sangat fluktuatif, sehingga air yang diterima oleh PT Palyja tidak dapat mengkompensasi penurunan produksi IPA (Instalasi Pengolahan Air) Cilandak," kata Meyritha, Sabtu (3/10).
Dia mengatakan, akibat kemarau yang diperkirakan akan berlangsung hingga akhir tahun ini tidak hanya berdampak pada menurunnya kuantitas air baku. Tetapi juga memburuknya kualitas air sungai dan danau yang merupakan sumber air baku bagi air bersih, terutama di Jakarta.
"Kualitas air baku dari Sungai Krukut yang memasok kebutuhan air pada IPA Cilandak memburuk. Tingkat polutan terlarut sudah melampaui batas aman dan terlalu tinggi untuk diolah," ucapnya.
Meyritha menambahkan, untuk menjaga kualitas air bersih kepada pelanggan, pihaknya harus menurunkan produksi 50 persen dari normalnya 400 liter per detik menjadi 200 liter per detik. Untuk itu dilakukan koordinasi dengan PT PAM Jaya dan PT Aetra untuk memasok air baku. Pihaknya pun menghimbau warga Jakarta, khususnya para pelanggan PT Palyja untuk turut berupaya dalam hal penghematan air di lingkungannya masing-masing.
Berikut adalah kawasan yang akan mengalami kekurangan pasokan air bersih seperti Jati Padang, Pasar Minggu, Tanjung Barat, Gandaria Selatan, Cilandak Barat, Cipete Selatan, Gandaria Utara, Cipete Utara, Pulo, Duren Tiga, Kalibata, Pengadengan, Rawajati dan sekitarnya.
Sementara itu, Instalasi Pengolahan Air Taman Kota di Jakarta Barat yang mengolah air dari sungai Cengkareng Drain juga beberapa kali setop produksi dalam satu bulan terakhir ini. Musim kemarau panjang menyebabkan surutnya air sungai dan rendahnya permukaan air sehingga terjadi intrusi air laut ke intake IPA Taman Kota yang berjarak sekitar 8 Km dari laut.
Hal itu menyebabkan tingginya Total Dissolved Solis (TDS) sehingga untuk menjaga kualitas air bersih yang dihasilkan PT Palyja terpaksa menurunkan bahkan menghentikan produksi di IPA Taman Kota. Adapun wilayah yang terdampak adalah Kembangan Utara, Rawa Buaya, Kedaung Kaliangke, Cengkareng Barat, Cengkareng Timur, Kalideres, Kapuk, Pegadungan, Taman Kota, Rawa Buaya, Tegal Alur, Kamal.
Untuk mengkompensasi penurunan bahkan penghentian produksi IPA Taman Kota, PT Palyja mengerahkan mobil-mobil tanki untuk dapat terus melayani pelanggan. PT Palyja menghimbau kepada pelanggan untuk bersabar menghadapi musim kemarau panjang ini, seraya berharap agar tidak terjadi lagi penyanderaan mobil-mobil tangki PT Palyja.