Kamis, 01 Oktober 2015 Reporter: Nurito Editor: Widodo Bogiarto 2794
(Foto: Nurito)
Sebagai satu-satunya lembaga yang memiliki peralatan canggih, Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI Jakarta, saat ini sedang mempersiapkan diri untuk turut andil dalam even olahraga berskala nasional maupun internasional, yakni PON 2016 dan Asian Games 2018, khususnya untuk pemeriksaan doping para atlet yang berlaga.
Kepala Labkesda DKI, Endra Muryanto mengatakan, saat PON maupun Asian Games, Labkesda DKI akan berperan penuh dalam pemeriksaan doping para atlet yang berlaga. Selama ini memang setiap ada even kejuaraan atau turnamen olahraga, Labkesda selalu menjadi satu-satunya lembaga yang ditugaskan pemerintah untuk melakukan pemeriksaan doping.
“
Saat ini kami sedang mempersiapkan diri untuk pemeriksaan doping para atlet yang akan berlaga di PON dan Asian Games . Doping dari dulu dilarang dalam setiap kejuaraan olahraga karena ini dianggap sebagai bentuk kecurangan,” ujar Endra, Kamis (1/10).Sanksi berat biasanya akan dijatuhkan panitia jika ditemukan adanya atlet yang berbuat curang dengan mengonsumsi doping sebelum bertanding. Selain didiskualifikasi juga dihukum untuk tidak ikut bertanding di ajang tersebut. Bahkan jika tertangkap dua kali dalam penggunaan doping maka atlet tersebut tidak bisa bertanding lagi seumur hidupnya.
Menurut Endra, penggunaan doping ini sangat membahayakan bagi orang yang mengonsumsinya. Biasanya doping yang digunakan para atlet ini berupa zat kimia steroid berbentuk tablet maupun cairan yang disuntikkan ke dalam tubuh.
penggunaan steroid berlebihan ini diketahui bisa menyebabkan berbagai penyakit, seperti impoten, kanker prostat, tidak normal pertumbuhan otot, cepat membesarnya payudara laki-laki layaknya seorang perempuan, dan sebagainya.