Kamis, 01 Oktober 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Lopi Kasim 3736
(Foto: Yopie Oscar)
Dinas Kesehatan DKI Jakarta menemukan adanya indikasi hewan kurban jenis sapi yang terkena antraks di dua lokasi. Keduanya berada di wilayah Jakarta Selatan, yakni di Kelurahan Pela Mampang dan Kacamatan Jagakarsa. Saat ini kedua lokasi tersebut masih terus diawasi.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Koesmedi Priharto mengatakan, kedua sapi tersebut berasal dari daerah yang sama yakni Jawa Barat. Satu sapi dikirim ke daerah di Kelurahan Pela Mampang. Serta satu sapi lainnya ke daerah Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa.
"Dari truk yang sama ada empat sapi. Dua dikirim ke Jakarta, dan dua lainnya ke daerah Ciledug, Tangerang," kata Koesmedi, kepada Beritajakarta.com di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (1/10).
Koesmedi mengatakan, sapi yang dikirim ke Pela Mampang
semula masih sehat. Namun setelah beberapa hari, sapi tersebut mengalami gejala antraks, seperti mulut berbusa. Sapi tersebut kemudian mati dan langsung dikubur oleh warga setempat.Sementara sapi kedua, sudah mati saat sampai di tempat tujuan. Sehingga langsung dibawa kembali dan belum sempat diturunkan. "Sapi kedua ini juga mengalami gejala yang sama. Tapi sudah mati saat belum diserahkan ke pembelinya dan langsung dibawa kembali," katanya.
Pihaknya, tambah Koesmedi, telah mengambil sampel dari sapi yang terduga antraks tersebut. Sampel kemudian dikirim ke laboratorium di Subang, Jawa Barat. "Dalam dua minggu baru diketahui hasilnya, apakah sapi benar mengidap antraks atau tidak," ucapnya.