Kamis, 01 Oktober 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 4505
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tetap memilih penerapan electronic road priceing (ERP) ketimbang ganjil genap. Namun, dirinya belum bisa memastikan kapan lelang ERP bisa dilakukan. Pasalnya, mencontoh dari beberapa negara yang menerapkan kebijakan ganjil genap tidak berjalan dengan baik untuk mengatasi kemacetan.
"Ganjil genap praktiknya di Manila ternyata gagal juga. Nah kalau menurut kita lebih baik pembatasan dengan ERP, enggak usah ganti ganjil genap," ujar Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (1/10).
Basuki mengakui, seharusnya lelang ERP bisa dilakukan tahun ini. Namun dirinya belum mendapatkan laporan dari Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans), Andri Yansy
ah. "Mesti tanya sama dinas. Kayaknya tahun ini, tapi enggak tahu. Mestinya bisa lelang ya," katanya.ERP sendiri telah diujicoba di Jakarta. Ada dua jalan yang telah dipasangi gerbang ERP yakni di Jl Jenderal Sudirman dan Jl HR Rasuna Said. Keduanya dipasang oleh dua perusahaan yang berbeda yakni Kapsch perusahaan asal Swedia dan Q-Free perusahaan asal Norwegia.
Tahap pertama uji coba sistem ERP telah dilakukan pada pertengahan Juli 2014 lalu di Jl Jenderal Jenderal Sudirman, tepatnya di depan Gedung Panin Bank. Sementara tahap kedua dilakukan di Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan pada akhir September 2014.
Dari uji coba yang telah dilakukan, kedua alat mampu membaca nomor polisi kendaraan yang melintas. Nantinya hanya kendaraan yang terpasang on board unit (OBU) yang bisa melintas pada jalan-jalan yang diterapkan ERP.