Rabu, 30 September 2015 Reporter: Suriaman Panjaitan Editor: Budhy Tristanto 5178
(Foto: Suriaman Panjaitan)
Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Utara membantah, tiga pekerja jadi korban runtuhnya bangunan puskesmas di Jalan Kebon Bawang, Tanjung Priok.
Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Utara, Bambang Suheri menyebutkan, tiga pekerja yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika, terluka akibat tertimpa pohon tumbang, bukan karena tertimpa runtuhan gedung puskesmas.
"Setelah kita minta keterangan dari pekerja yang sedang dirawat, mereka itu hanya tertimpa pohon. Pohonnya tinggi sekitar 10 meter," ujar Bambang, Rabu (30/9).
Pohon tersebut, menurut Bambang, tumbang lantaran dilanda angin yang sangat kencang. "Ini mereka yang bilang ya. Mereka lagi jalan di sekitar areal gedung, saat itu angin kencang banget. Diantara ketiga pekerja dengar pohon roboh, nggak sempat lari, mereka tertimpa," ucap Bambang.
Soal runtuhnya bangunan puskesmas yang sedang dikerjakan PT Boriandi Putra, lanjut Bambang, pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Jika nanti terbukti ada kesalahan, pihaknya akan memberikan sanksi tegas.
"Sekarang ada unsur Pemkot Jakarta Utara dan polisi yang sedang menyidik insiden ini. Kalau nantinya insiden ini ada unsur tindak pidana, kita setop pembangunan, kita serahkan pada polisi," tukas Bambang.
Berbeda dengan Bambang, pihak rumah sakit yang diwakili Dokter Ayu menuturkan, ketiga pasien yang dirawat itu tertimpa benda tumpul. Pendapatnya itu, berdasarkan luka yang dialami ketiganya.
"Mereka lukanya di bagian kepala. Bila dilihat dari luka an posisi luka, ini karena benda tumpul," ujar Ayu.
Namun, Ayu belum berani menyimpulkan, benda tumpul yang ia maksud itu adalah batu, bahan dasar bangunan setinggi 16 meter itu.
Sekadar diketahui, bangunan Puskesmas Kecamatan di Jalan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara ambruk pukul 13.50. Dalam peristiwa ini, tiga pekerja dikabarkan menjadi korban.